- 8 Destinasi Wisata yang Wajib Dikunjungi Saat ke Bali - November 2, 2023
- Inspirasi Pendidik dari Cara Pak Kyai Mengajar - October 23, 2023
- Tantangan Spanduk 3 Detik, Sudah Tahu? - October 18, 2023
Spanduk atau banner outdoor yang biasanya menjadi andalan saat kita ingin mengumumkan kepada publik bahwa sekolah sedang membuka penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Sejak jaman tempo doloe, spanduk bertebaran di tempat-tempat strategis seperti perempatan, kiri-kanan jalan raya, di depan gerbang sekolah atau di tempat-tempat yang memungkinkan spanduk ini terlihat dan terbaca.
Harapannya tentu saja yang melihat banyak, dan yang mendaftar juga banyak.😎
Apakah semudah itu?
Sayangnya, dari dulu sampai sekarang efektivitas banner atau spanduk tidak bisa diukur secara kuantitatif dan jelas. Meskipun boleh kita taksir atau perkirakan berapa banyak yang melihat dan membaca spanduk, lalu memutuskan untuk mendaftar.
Kita pun perlu bertanya kepada calon wali murid yang datang, apakah kedatangannya karena melihat spanduk PPDB ataukah dari sumber yang lain.
Tantangan Terbesar Spanduk
Spanduk memiliki kelebihan yang tidak bisa tergantikan oleh media seperti brosur atau flyer. Sebab ukuran yang rata-rata cukup besar serta menjadi perhatian pertama kali saat melihat.
Sayangnya, dibalik kelebihan ukuran dan keterbacaan (jika di desain dengan baik), spanduk memiliki tantangan yang juga tidak kalah besar. Apakah itu?
Terbaca dalam waktu kurang dari 3 detik.
Apakah selalu 3 detik, bisa jadi lebih cepat atau lebih lama, tergantung dari sudut pandang mana anda melihat dan pada posisi bagaimana orang yang sedang melihat spanduk tersebut.
Jika spanduk ini banyak dilihat dan memang ditujukan untuk pengguna jalan raya yang fokusnya justru lebih banyak ke jalan (kecuali orang-orang yang mudah bosan dan mengantuk).
Untuk membaca spanduk sampai tuntas, tidak lebih dari 3 detik mungkin bisa kurang.
Maka pertanyaannya, apakah spanduk yang kita pasang di jalan raya tersebut mampu terbaca dalam waktu kurang dari 3 detik?
Waktu yang sangat singkat, mungkinkah semua informasi bisa terbaca dan diingat?
Secara psikologis tentu yang terbaca dan diingat dari spanduk yang dilewati kita adalah tulisan atau gambar yang unik.
Dalam dunia per-marketing digital ini disebut dengan hook (pancingan).
Sesuatu yang memancing, sesuatu yang membuat tertarik, sesuatu yang membuat kita memberikan respon tertentu.
Sayangnya juga, kita menemukan spanduk PPDB dibuat dengan ukuran besar dan memuat banyaaaaak sekali informasi.
Seringkali alasan yang saya dapati adalah merasa sayang kalau banyak ruang kosong, karena ongkos cetaknya mahal. Masak cuma sedikit di spanduknya?
Selain itu, alasan klasiknya adalah permintaan kepala sekolah, yayasan yang pokoknya spanduk itu harus memuat berbagai informasi itu. Titik, tanpa koma.
Apakah salah? Tidak juga, toh itu kan rekues pimpinan?
Saat saya menjadi staf layouter yang bertugas membantu klien mendesainkan spanduk di kantor percetakan digital, saya hampir selalu mengedukasi para klien tersebut tentang perihal ini.
“Pak, spanduknya menurut saya terlalu banyak informasi. Sedangkan…”
Tetapi, juga sering berakhir dengan keinginan si klien yang tidak bisa ditawar.
Hal yang Harus Diperhatikan Tentang Spanduk
Setidaknya saya mencatat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat kita merancang alat promosi berupa spanduk yaitu:
1. Singkat, Padat & Jelas
Ya, ini seperti iklan. Tidak perlu panjang dan banyak informasinya. Cukup singkat, padat dan jelas pesan yang ingin disampaikan.
Bahkan seringkali saya menyarankan spanduk PPDB jangan tertulis DIBUKA PPDB!
Ini judul yang sangat-amat mainstream. Hampir semua orang sudah tahu bahwa spanduk sekolah di bulan-bulan tertentu pasti bertuliskan DIBUKA PPDB, dan mereka juga sudah sangat paham sekolah sedang membuka PPDB tanpa dikasih tahu lewat spanduk.
Lalu ditulis apa?🤔
Alih-alih bertuliskan DIBUKA PPDB anda bisa mempertimbangkan seperti ini:
- Mari Bergabung di Sekolah Para Pemimpin Masa Depan!
- Disini Tempatnya Para Entrepreneur yang Hafidz!
- Jangan Daftar Disini Jika Tidak Ingin Kuliah ke Luar Negeri!
- Yuk, Main
GameCoding Disini
2. Gunakan Gambar yang WOW!
Seperti poin pertama di atas, headline yang unik dan menarik pasti membuat kesan tersendiri bagi para pembaca atau orang yang melihat spanduk tersebut.
Boleh juga anda menambahkan ilustrasi gambar atau foto yang WOW. Tujuannya sama, membuat spanduk menyimpan kesan dalam waktu singkat (3 detik).
3. Tulisannya Terbaca dengan Jelas
Kadang kreativitas yang tidak terbatas dan jiwa seni yang membutuhkan pembuktian membuat tim kita membuat desain spanduk dengan aneka jenis font dan pernak-pernik hiasan yang meriah.
Padahal, hal ini justru membuat pesan dari spanduk semakin tidak tertangkap. Hasilnya, spanduk kita tidak terbaca, jika pun terbaca tidak diingat.
Tingkat kontras antara tulisan dan background juga seringkali menjadi catatan saya saat melihat hasil spanduk yang dirancang oleh tim.
Pilihan warna yang kontras membuat tulisan baik itu headline ataupun informasi tambahan menjadi terbaca dengan baik.
Sebaliknya, jika warna tulisan tidak kontras dengan warna latar, maka keterbacaan itu memudar dan pesan gagal tersampaikan. Jadi, meskipun judulnya sudah sangat menarik, tetapi pemilihan warna di tulisan tersebut juga menentukan judul itu terbaca atau tidak.
4. Penempatan Spanduk
Penempatan spanduk juga menentukan tingkat keterbacaan dan keberhasilan. Saat menentukan penempatan spanduk, perhitungkan berapa waktu yang dihabiskan untuk melihat dan membaca spanduk tersebut.
Jika di perempatan lampu merah, apakah terbaca oleh pengendara?
Jika ditaruh di atas melintang jalan raya, seberapa tingginya? Apakah sudah cukup membuat pengendara sepeda motor bisa membaca dengan jelas?
Penempatan ini juga berkaitan dengan perijinan. Sebab, jika spanduk tidak memilik ijin maka spanduk yang sudah kita cetak mahal-mahal tidak berumur panjang.
Jadi, penempatan spanduk selain aspek visual dapat ‘terlihat’ juga penting mempertimbangkan lokasi strategis dan faktor ekonomis (jika memungkikan).
Nah, bagaimana menurut anda? Apakah spanduk yang terpasang selama ini sudah bisa terbaca dalam waktu ‘3 detik’? Apakah ada strategi marketing sekolah yang efektif yang bisa dioptimalkan dalam spanduk? Mari kita diskusikan di panel komentar di bawah!

Sabtu besok saya mengadakan Workshop untuk membekali tim humas dan marketing sekolah memiliki skill membuat marketing tools yang efektif.
stategi marketing spanduk sih menurut saya hanya tampilkan lebih banyak gambar saja cukup, kata” hanya untuk menguat saja
Yes, saya juga sepakat kak. Seperti iklan dengan baliho besar cukup dengan ilustrasi yang membuat orang penasaran dan tertarik, lalu dikuatkan dengan kata/kalimat tertentu saja sebagai penguat pesan.