Inspirasi Pendidik dari Cara Pak Kyai Mengajar

Bang Ridlo

Tulisan kali ini saya dedikasikan untuk Pak Kyai Idris yang telah berpulang 1 pekan yang lalu. Dari beliaulah saya belajar banyak tentang agama dan cara beragama dalam kehidupan. Jika tertarik baca curhatan saya bisa mampir di status facebook saya yang ini.

Kali ini saya ingin merefleksikan cara mengajar Kyai Idris yang menurut saya bisa jadi inspirasi untuk kita yang mengaku pendidik.

Setidaknya ada beberapa catatan refleksi saya jika memperhatikan Kyai Idris mengajar yang masih sangat teringat di benak saya.

Fyi, saya mengaji di Kyai Idris semenjak saya masih SMP sampai lulus kuliah. Sekitar 8 tahunan jika dihitung-hitung.

1. Motivasi Mengajar yang Tinggi

Ini saya taruh nomor satu karena beliau selalu tampak sangat bersemangat jika urusan mengaji. Bukti lain dari motivasi beliau adalah meskipun ada undangan untuk memberi tausiyah ataupun acara masyarakat sekitar yang membutuhkan beliau, selalu beliau menyempatkan untuk mengajar kami.

Prioritas mengajar kami para santrinya adalah nomor 1 bagi beliau. Kadang saat beliau sakit atau tidak enak badan, masih saja memaksakan diri untuk mengajar kami.

Kadang beliau berceloteh jika mengajar kami, membuat tubuhnya jadi lebih sehat dan lupa akan sakitnya. Kesan ini yang sampai hari ini saya begitu ingat.

Saya kemudian sering mengaca dan membandingan diri saya saat menjadi pendidik, apakah hujan rintik ini cukup membuat saya mengeluh dan menurunkan motivasi mengajar di kelas?

2. Dekat dengan Para Santri

Selain memiliki motivasi yang tinggi saat mode mengajar, Kyai Idris sangat dekat dan perhatian terhadap kami dan keluarga santrinya.

Beliau pasti bertanya tentang kabar bapak dan ibu kami, jika keluarga kami mengadakan acara syukuran, pasti beliau menyempatkan untuk hadir turut serta.

Beliaupun sangat hafal dengan pola perilaku kami para santrinya. Dan jika menemukan perilaku kami yang cukup menarik, biasanya beliau memberikan pesan dan wejangan di sela-sela bercandaan.

Jadi, kami merasa dinasehati dengan cara yang tidak membuat kami merasa terbebani. Entah mengapa Kyai Idris selalu saja menemukan hal yang membuat para santrinya merenungkan perilakunya.

3. Kontekstual

Saat mengkaji kitab seperti terjemah dan tafsir Al Ibriz, Kyai Idris selalu menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Entah dalam bentuk nasehat ataupun bagaimana menerapkan hikmah dari suatu ayat di kehidupan sehari-hari.

Hal ini membuat kami santrinya menemukan bahwa apa yang sedang dipelajari sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita sehari-hari, meskipun terkadang pada saat itu kami tidak mengerti sepenuhnya.

Seperti membahas tentang bagaimana membangun rumah tangga yang penuh berkah, saat itu saya masih SMP tentu belum menemukan sisi kontekstual sebagai siswa SMP.

Namun, pelajaran itu masih saya ingat betul, yakni pesan beliau kepada para santri laki-laki untuk menghargai seorang istri dan berusaha agar membuatnya bahagia. Sebab istri yang bahagia dalam rumah, akan membuat rumah seperti surga.

4. Menemukan & Mengembangkan Bakat

Kami para santrinya yang berasa dari berbagai latar belakang dan model, membuat Kyai Idris menunjukkan pendekatan yang berbeda saat mengajar kami maupun saat di luar waktu mengaji.

Untuk para santrinya yang memiliki energi yang besar, ditandai dengan tubuhnya yang ‘gempal’ biasanya beliau menjadikannya contoh bagaimana melakukan pekerjaan yang membutuhkan tenaga fisik serta dilibatkan dalam proyek tertentu.

Seperti merenovasi musholla, membuat tempat wudlu, dan lain-lain.

Sedangkan ada juga santrinya yang memiliki bacaan Qur’an yang bagus, biasanya dipromosikan untuk ikut ambil bagian membacakan Manaqib.

Ada juga santri senior yang diarahkan untuk memimpin sesi istighosah setelah pembacaan Manaqib selesai. Tidak jarang pula beberapa santrinya termasuk saya diberikan tantangan untuk membaca kitab dan membacakan penjelasan dari potonga ayat Qur’an atau hadits yang dikutip oleh penulis kitab tersebut.

Jadi, Kyai Idris selalu melihat kemampuan dan bakat santrinya lalu memberikan kesempatan untuk mengembangkan bakat tersebut.

Puncaknya dulu Kyai Idris menginisiasi Lailatul Tholaba, Malam para Pencari Ilmu. Pada acara ini, semua santrinya diberikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan bakat yang dimiliki kepada masyarakat umum.

Mulai santri TPA/TPQ sampai santri dewasa yang mengaji Kitab, diberikan kesempatan yang sama. Jikapun tidak terlibat dalam acara inti, santri lain dilibatkan dalam persiapan acara, perlengkapan dan lain-lain.

5. Kebersamaan

Salah satu hal yang berkesan bagi saya bersama teman-teman saat mengaji bersama Kyai Idris adalah saat dimana Bu Nyai memberi instruksi kepada beberapa santri untuk ke dapur mengambil tumpeng.

Ya, acara makan-makan tumpeng dengan lauk sederhana namun dinikmati beramai-ramai adalah salah satu hal yang berkesan untuk saya.

Kyai selalu membuat suasana ngaji kitab atau suasana acara yang diperuntukkan para santrinya berlangsung meriah dan terasa kebersamaannya.

Beliau selalu memastikan keadaan santrinya, terlebih jika ada yang tidak masuk. Entah mengapa suasana di tempat mengaji rasanya tidak ada yang tidak seru. Semua seperti menyenangkan bersama teman-teman lainnya.

Inilah yang membuat santri-santrinya begitu merindukan suasana mengaji kitab bersama beliau.

Sebenarnya masih ada banyak hal yang bisa diambil hikmahnya dari apa yang Kyai Idris tunjukkan dari sudut pandang pendidik.

Saat itu karena saya masih begitu belia, belum mampu menterjemahkan dibalik tindakan dan strategi beliau. Baru sekarang, dimana setelah sekian tahun berlalu dan saya mulai memahami setiap apa yang dinasehatkan beliau atau yang dicontohkan beliau.

Ini adalah refleksi bagi saya yang saat ini mengaku bagian dari profesi pendidik, dan saya pun berharap anda juga mendapatkan refleksi yang membuat kita menjadi pendidik lebih baik lagi.

Sedikit hikmah dari Kyai Idris ini sekaligus menunjukkan bahwa mutiara hikmah tentang pendidikan dan strategi pendidikan tidak hanya diperoleh dari bangku kuliah atau seminar-seminar tentang pengajaran.

Semoga bermanfaat dan semoga apa yang telah diwariskan oleh Kyai Idris ini menjadi ilmu yang bermanfaat untuk saya dan anda yang membaca sampai tuntas. Aaamiiin..

0

Share on:

Leave a Comment