- 8 Destinasi Wisata yang Wajib Dikunjungi Saat ke Bali - November 2, 2023
- Inspirasi Pendidik dari Cara Pak Kyai Mengajar - October 23, 2023
- Tantangan Spanduk 3 Detik, Sudah Tahu? - October 18, 2023
Pernahkah anda mendengarnya? Bahwasanya rezeki tidak akan tertukar. Bahwa rezeki sudah diatur sedemikian rupa. Bahwa rezeki adalah milik semua makhluk-Nya jika memang dikehendaki oleh-Nya.
Seringkali hadir di cerita harian kita dan kali ini terjadi pada saya.
Kejadian ini tepatnya tadi malam. Saat saya sedang menanti kedatangan Abang Bakso Kediri yang menjadi langganan bakso di perumahan ini.
Biasanya Abang ini lewat di depan rumah sekitar jam set delapan sampai jam delapan. Saya saat itu sudah sedikit lapar. Membayangkan bakso urat dengan kuah panas, semakin membuat penungguan saya terasa begitu lama.
Orang rindu itu begitu ya. Setengah jam terasa lamaaa sekali. Oh ya saat itu masih pukul tujuh malam.
Waktu luang saya buat untuk latihan vokal sembari melihat kerumunan orang-orang di beranda media sosial. Sampai akhirnya saya sedikit kaget dengan suara khas kentongan Abang bakso ini.
Saya pun segera melompat dari kasur, dan bergegas memanggil Abang Bakso tersebut. Sayangnya, volume suara saya sudah mulai lemah akibat rasa lapar dan latihan vokal. Wal hasil, abang Baksonya tidak mampu mendengar teriakan saya dan menuju arah lain yang semakin lama semakin jauh.
Yaaaa…gumam saya waktu itu. Ah, paling dia lewat lagi dari arah sebaliknya, kata saya dalam hati.
Saya pun menunggu dengan ritual yang sama.
Sampai beberapa menit kemudian, suara motor dan kentongan khas abang bakso ini terdengar lagi. Lompatlah lagi saya dari kasur dan mencoba mengejar laju dari abang bakso sembari berteriak, “Paaaaakkkk, Baksooooooooooo!!!!!”
Sayang seribu sayang, orangnya tidak menoleh sama sekali dan dan pergi menuju jalan yang semakin lama semakin kecil dan akhirnya menghilang diheningan malam yang gelap.
Akhirnya saya kembali masuk runah dengan langkah gontai. Gabungan rasa lapar dan lemes karena yang dinantikan gagal datang.
Sembari di dalam rumah saya termenung dan bertanya-tanya, mengapa abang bakso itu tidak menoleh kebelakang. Apa suara saya terlalu merdu? Apakah abang ini sedang asik menikmati jalanan? Berbagai pertanyaan muncul dan hilang tatkala perut mulai berbunyi nyaring.
Tidak berlama-lama, saya akhirnya memilih untuk membeli bakso di abang yang lain. Abang bakso danau saya menyebutnya, karena abang ini jualan bakso di dekat danau buatan perumahan.
Sesampainya dirumah dan melahapnya dalam waktu yang singkat. Efek lapar yang cukup dahsyar dan kuciwa eh kecewa. Sayapun merenungkan kejadian ini. Anda boleh setuju ataupun sebaliknya.
Saya meyakini Allah SWT telah menyiapkan sistem yang sedemikian rupa tentang rezeki. Ternyata, abang bakso Kediri saat itu, tidak mendapat bagian rezeki yang mungkin perantaranya saya. Sedangkan abang bakso dekat danau, seolah-olah ditakdirkan untuk mendapatkan bagian rezeki dari pembelian saya 2 bungkus ini.
Pelajaran penting yang saya dapatkan kira-kira seperti ini:
- Jika Allah SWT sudah berkehendak untuk memberikan rezeki kepada makhluk-Nya, tidak ada siapapun di dunia ini yang mampu menahannya
- Rezeki itu datangnya bisa darimana saja. Tugas kita adalah berusaha semaksimal mungkin sesuai perintah-Nya. Urusan hasil serahkan kepada-Nya
- Jangan merasa hebat dan sombong jika mampu berusaha lebih besar daripada oranglain. Bisa saja Allah SWT memberikan porsi rezeki yang lebih kepada orang-orang yang tampak upayanya lebih kecil, tapi bisa jadi lebih dekat dengan-Nya
- Jika kita berbisnis atau berdagang, yakinilah bahwa barang yang kita jual pasti akan menemukan jodoh pembelinya. Entah yang sudah anda datangi, atauh bahkan belum nampak batang hidungnya. Maka setelah berusaha optimal, bertawakkallah seperti hamba-Nya yang benar-benar menghamba hanya kepada-Nya.
Hmmm..masih banyak hikmah yang bisa diambil dari kejadian sederhana ini. Pastinya, semoga saya dan andapun mendapatkan hikmah dalamnsetiap kejadian dan membuat kita semakin dekat dengan-Nya. Aaamiiin..
Bagaimana cerita anda kawan?