Mengoptimalisasi Media Sosial Sekolah (Bagian 1)

Bang Ridlo

Media sosial di era sekarang sudah dimasukkan dalam kategori aset, seperti kepemilikan gedung, tanah, yang mempunyai nilai.

Jika sekolah mempunyai strategi marketing sekolah, ataupun branding sekolah, maka mengoptimalkan media sosial sekolah menjadi WAJIB.

Sebab, dari media sosial inilah funneling untuk meningkatkan awareness, appeal, ask dilakukan melalui channel yang dikembangkan di media sosial.

Sayangnya, tidak semua sekolah dan lembaga pendidikan serius mengelola media sosialnya, terlebih jika pimpinan dan manajemen masih menggunakan pendekatan lama (marketing sekolah konvensional).

Untuk mengoptimalkan media sosial sekolah, sekolah ataupun lembaga bisa melakukan beberapa hal yaitu sebagai berikut:

  1. Membentuk Tim Media Sosial
  2. Membuat Strategi Media Sosial
  3. Memproduksi konten secara berkala
  4. Mengevaluasi konten

1. Membentuk Tim Media Sosial

tim media sosial

Mengelola media sosial dan tentu saja mengoptimalkannya, bukanlah pekerjaan sederhana. Dibutuhkan beberapa orang dengan kemampuan atau kompetensi. Setidaknya dalam tim ini terdapat:

  • Manajer atau Penanggung Jawab yang bertanggung jawab merancang strategi dan mengorkestrasi jalannya proses optimasi media sosial sampai pada evaluasi secara rutin.
  • Content Creator yang bertanggung jawab membuat konten grafis (gambar atau video) yang dipublikasikan di channel media sosial
  • Copywriter yang bertanggung jawab membuat caption, teks, cerita dan hal-hal berbau penawaran ataupun konten yang disinergikan dengan content creator (gambar atau video)
  • Admin yang bertanggung jawab mempublikasi, memantau statistik perkembangan, dan melakukan interaksi (komentar, menyukai, melakukan re-share)

2. Membuat Strategi Media Sosial

strategi media sosial

Strategi media sosial sederhana mencakup setidaknya hal-hal berikut:

  1. Target/Goal yang ingin dicapai, bisa dalam bentuk pertumbuhan (prosentase) atau angka
  2. Sasaran Audiens, menentukan siapa yang menjadi target pemirsa dari channel media sosial yang dibangun. Pola segmenting pada marketing konvensional bisa digunakan, terutama untuk menggambarkan persona (karakteristik) dari target pemirsa
  3. Penentuan jadwal, gaya bahasa konten serta peluang berkolaborasi dengan akun media sosial atau influencer yang aktif di media sosial.

Strategi sederhana ini akan sangat membantu pertumbuhan atau optimalisasi media sosial sekolah atau lembaga kita.

Tanpa merancang strategi, bisa dipastikan perkembangan media sosial kita tidak bisa diukur dan seolah berjalan ditempat serta berdampak kecil bagi upaya marketing atau branding sekolah yang kita laksanakan.

Bersambung..

Demikian tulisan singkat mengenai bagaimana mengoptimalisasikan media sosial sekolah. Jika anda mempunyai pertanyaan atau ingin diskusi silakan bisa meninggalkan komentar di bawah.

Semoga bermanfaat.

3

Share on:

1 thought on “Mengoptimalisasi Media Sosial Sekolah (Bagian 1)”

Leave a Comment